Khotbah Nabi Muhammad SAW. dalam Haji Wada' dan Wahyu Terakhir
Ketika tiba di Arafah menjelang waktu Zuhur, beliau minta disiapkan untanya yang bernama Al-Qashwa. Beliau menunggangi untanya dan menuju kaum Muslimin yang sedang berkumpul di lembah Arafah. Dari atas untanya itu beliau memberi nasihat kepada kamum Muslimin. Nasihat Rasulullah SAW. itu merupakan khotbah yang terakhir yang dikenal dengan Khotbah Wada'.
"Wahai manusia, dengarkanlah apa yang akan kukatakan. Mungkin
setelah tahun ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat
ini untuk selama-larnanya.
Wahai manusia, sesungguhnya darah dan harta kalian adalah suci,
sebagaimana sucinya hari dan bulan sekarang ini di negeri kalian ini.
Wahai manusia, sesungguhnya aku telah menyampaikan risalah ini. Aku
tinggalkan dua pusaka untuk kalian yang apabila kalian berpegang
teguh kepadanya kalian tidak akan pernah tersesat, yaitu kitab Allah
SWT. dan sunah Rasul-Nya.
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu, dirikanlah sholat, bayarlah
zakat, berpuasalah pada bulan Ramadan, pasti kalian akan selamat.
Tunaikanlah ibadah haji dan taatilah pemimpin kalian, niscaya kalian
akan masuk surga."
Dalam khutbahnya itu Rasulullah seperti sudah memberikan isyarat bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Beliau berpesan kepada urnat Islam agar selalu menyembah Allah SWT. mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, melaksanakan ibadah haji, dan mentaati para pemimpin.
Pada bagian khutbah yang lain Rasulullah saw. juga berpesan kepada kaum muslimin agar:
a. Tidak berlaku kasar terhadap wanita:
b. Tidak menuntut balas terhadap kekejaman zaman jahiliyah:
c. Tidak mengambil keuntungan dari uang yang dipinjamkan;
d. Tidak murtad: dan
e. Tidak mengambil harta orang Islam dengan tidak benar.
a. Tidak berlaku kasar terhadap wanita:
b. Tidak menuntut balas terhadap kekejaman zaman jahiliyah:
c. Tidak mengambil keuntungan dari uang yang dipinjamkan;
d. Tidak murtad: dan
e. Tidak mengambil harta orang Islam dengan tidak benar.
Setelah Rasulullah SAW. menyampaikan khotbah, turunlah wahyu terakhir, yaitu surah Al-Maidah ayat 3 sebagai berikut.
...الْÙŠَÙˆْÙ…َ Ø£َÙƒْÙ…َÙ„ْتُ Ù„َÙƒُÙ…ْ دِينَÙƒُÙ…ْ ÙˆَØ£َتْÙ…َÙ…ْتُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ Ù†ِعْÙ…َتِÙŠ Ùˆَرَضِيتُ Ù„َÙƒُÙ…ُ الْØ¥ِسْÙ„َامَ دِينًا...
Artinya:
“...Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu..." (Q.S. Al-Ma'idah:3)Ketika mendengar ayat tersebut banyak orang bergembira. Tetapi ada di antara
mereka yang justru menangis sedih, termasuk Abu Bakar As-Shiddiq. Ketika para sahabat bertanya. mengapa beliau menangis. beliau menjawab bahwa itu adalah wahyu terakhir. Sebagai pertanda bahwa Rasulullah telah selesai tugasnya dan beliau akan kembali kepada Allah Swt. Berarti kaum muslimin akan kehilangan Rasulullah untuk selama-lamanya.
Selesai berkhutbah. Bilal diminta Rasulullah untuk mengumandangkan azan dan
iqamah. Rasulullah menjadi imam sholat Dhuhur. Kemudian Bilal diminta mengumandangkan iqamah lagi untuk melaksanakan sholat Ashar.
Evaluasi
1. Kapan Rasulullah melakukan Haji Wada'
2. Sebutkan 3 isi khutbah Rasulullah dalam Haji Wada'
3. Sebutkan wahyu terakhir yang diterima Rasulullah
4. Sebutkan dua pusaka peninggalan Rasulullah untuk kaum Muslimin
5. Siapakah sahabat yang ditunjuk Rasulullah untuk menjadi imam shalat pada saat beliau sakit
Sumber :
- Syaein, Asim, Muhalim, Hasanudin, E., & Santoso, I. (2016). Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk MI Kelas V. Jakarta: Erlangga.
- Mutomimah, Herlina, I., Jamaludin, & Hakim, S. L. (2015). Buku Siswa Sejarah Kebudayaam Islam untuk Kelas V. Jakarta:Kementerian Agama.
Terimakasih
BalasHapus